Klepon isi gula merah enak

Klepon isi gula merah enak Resep.masuntung.info – klepon salah satu jajanan pasar yang banyak digemari. Selain enak rasanya klepon jug...

Monday, March 5, 2018

Adat Pernikahan Orang Jawa







Adat Pernikahan Orang Jawa
“Dan Segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran allah” (QS.Adz Dzariyaat : 49)


        Tata cara dan prosesi  pernikahan Adat Jawa dengan Maknanya lengkap khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta dan Solo.sebagai manusia, fitrahnya membutuhkan pasangan hidup yang bisa diajak dalam keadaan suka dan duka sampai kaki kaki dan ninen ninen.  Dengan cara cinta kasih yang benar sesuai dengan aturan masyarakat dan agama. Yaitu dengan jalur pernikahan yang diakui aleh agama dan negara.

      Pernikahan yang akan dibahas disini adalah tatacara pernikahan saya sendiri dari suku jawa dengan suku jawa. Karena di Indonesia sendiri terdapat banyak suku yang mempunyai budaya masing-masing daerah. Salah satu tata cara pernikahan yang saya lakukan adalah prosesi jawa yang mencangkup jawa tengah Yogyakarta, dan Solo.

       Sebelum kita membahas mengenai pernikahan sebaiknya kita tahu terlebih dahulu mengenai arti pernikahan. Pernikahan adalah rangkaian upacara yang dilakukan oleh dua orang manusia untuk menghalalkan semua perbuatan yang ada hubunganya dengan kehidupan suami dan istri yang bertujuan untuk membangun keluarga dan meneruskan garis keturunan.  Yang sesuai dengan ajaran agama dan negara.
        Sebelum terjadinya pernikahan dahulu ada beberapa prosesi yang harus saya jalani dengan pihak keluarga saya dan keluarga calon istri saya.


Babak I Pertama

         Babak I ini adalah tahap pembicaraan, jadi akan ada pembicaraan antara pihak yang memiliki hajat mantu dengan calon besan-nya. Pembicaraan yang dilakukan biasanya mulai dari perkenalan satu keluarga dengan keluarga calon besan, untuk menentukan hari pertemuan lagi jaitu untuk melamar dan menentukan hari atau disebut gethok dina. Disini masih terkesan santai dalam pembicaraan karena untuk mengenalkan pihak kelurga laki laki dan pihak keluarga perempuan. Dan diahiri dengan makan bersama dua keluarga.

Babak II kedua


      Babak II ini juga disebut tahap kesaksian, yang merupakan peneguhan daru pembicaraan sebelumnya dengan disaksikan oleh pihak ketiga. Pihak ketiga ini bisa kerabat dekat, atau sesepuh (biasanya diwakili oleh pak dukuh dan  pak Rt setempat) tetangga kanan kiri di tempat tinggalnya. Disini barulah prosesi pertemuan keluarga besar yang kedua kalinya sekaligus untuk melamar/meminang. Disini juga sudah mlai membahas untukpenentuan hari yang baik untuk menentukan  ijab Qobul dan resepsi pernikahan.



Pada tahapan ini, biasanya akan melalui beberapa acara.
1. Srah-Srahan

 
Pada acara ini, akan diserahkan seperangkat perlengkapan sarana untuk pelaksanaan acara yang akan dilakukan sampai akhir.
Biasanya, akan dibawa barang-barang yang mempunyai arti dan makna tersendiri, seperti cincin, makanan tradisional, seperangkat busana untuk wanita, buah-buahan, daun sirih, dan juga uang.
Barang-barang yang dibawa tersebut memiliki arti dan makna tersendiri lho.
Cincin emas melambangkan sebuah lingkaran yang tidak ada putusnya, maknanya adalah agar cinta kedua pasangan yang menikah abadi dan tidak terputus sepanjang hidup mereka.
Makanan tradisional yang dibawa biasanya terdiri dari lapis, jadah, jenang, dan wajik, dimana semua makanan itu terbuat dari beras ketan. Ketika masih mentah, beras ketan itu tidak bersatu dan terpisah, ketika dimasak menjadi lengket. Nah, diharapkan setelah menikah nanti, kedua pasangan pengantin akan lengket selama-lamanya.
Seperangkat busana untuk wanita memiliki makna bahwa kedua pengantin harus pandai menjaga rahasia keluarga dari orang lain.
Perhiasan yang terbut dari emas dan berlian memiliki makna agar pengantin wanita selalu berusaha tampak bersinar di depan suami dan tidak membuatnya kecewa.
Buah-buahan yang dibawa bermakna agar cinta yang ada antara pengantin pira dan wanita menghasilkan buah kasih yang bermanfaat, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga untuk masyarakat.
Daun sirih memiliki dua sisi, antara sisi satu dan yang lainnya berbeda, tetapi ketika kita gigit, rasanya tetaplah sama. Hal ini menggambarkan satu hati, dengan tekad yang bulat tanpa harus mengorbankan perbedaan yang ada.
2. Peningsetan

Pada acara ini ditandai dengan tukar cincin antara kedua calon pengantin sebagai lambang kuatnya ikatan dari pembicaraan yang dilakukan antara dua keluarga untuk mewujudkan dua kesatuan.
3. Asok Tukon
Asok tukon merupakan sebuah acara yang dilakukan dengan menyerahkan sejumlah uang yang dimaknai sebagai pernghormatan, wujud terimakasih kepada calon mertua yang disampaikan oleh calon pengantin pria.
4. Gethok Dina

Gethok dino ini merupakan tahapan untuk menetapkan kapan akan diadakannya ijab qabul dan resepsi. Biasanya pada tahap ini kedua keluarga akan bersama-sama berdiskusi mencari hari, tanggal, dan bulan diadakannya pernikahan. Biasanya mencari hari kosong menghindari hari apes/hari meninggalnya lelulur.
Babak III
Pada tahapan ini, pihak wanita selaku yang mempunyai hajat akan mengundang sesepuh dan saudara.  Yang bertujuan dari udangan kepada sesepuh dan saudara-saudara ini adalah untuk pembentukan panitia pernikahan dalam melaksanakan semua kegiatan saat sebelum, waktu acara, dan sesudah hajatan digelar.
Tahapan yang dilakukan biasanya seperti di bawah ini.
1. Sedhahan
Sedhahan merupakan tahapan dimana kita mulai membuat dan membagi undangan kepada sesepuh dan saudara-saudara yang nantinya akan menjadi panitia dalam acara pernikahan.
2. Kumbakarnan

Tahap kumbakarnan merupakan pertemuan untuk pembentukan panitia hajatan. Tahapannya biasanya adalah dengan pemberitahuan dan juga permohonan bantuan kepada saudara dekat, tetangga, dan juga kenalan yang mungkin dapat membantu jalannya acara. Dari mulai mebuat undangan, menyebar undangan, masak- masak ataupun memberikan punjungan (makanan/kue) kepada tetangga ataupun saudara.
Kemudian penyampaian program kerja untuk panitia dan juga pelaksana acara. Semua panitia akan mengurusi segala keperluan yang terjadi saat hajatan berlangsung. Mulai dari keamanan parkir, sampai  bagian dapur yang mengurus semua konsumsi  maupun peralatan peralatannya.
3. Jenggolan Atau Jonggolan

Jenggolan merupakan saat dimana calon pengantin melapor ke KUA yang berada di daerah tempat tinggal calon pengantin wanita. Pihak pria  membawa surat numpang menikah dan persyaratan lainya yang dibawa dari desa dan disahkan di KUA pihak lelaki sebagai surat pengantar untuk menumpang menikah. Tata cara ini juga biasa disebut sebagai tandhakan atau tandhan yang artinya memberi tanda di Kantor Pencatatan Sipil bahwasanya ada acara hajatan mantu dengan cara ijab.

Babak IV
Tahapan ini merupakan rangkaian upacara dalam acara hajatan mantu. Ada beberapa tahapan acara dalam babak IV ini.
1. Pasang Tarub Dan Tratag



 
Pemasangan tarub dan juga tratag ini tentu saja menandakan bahwa akan ada acara hajatan mantu di rumah kamu. Tarub biasanya akan dibuat menjelang acara inti, ciri khasnya adalah hiasan dari janur atau daun kelapa yang masih muda, hiasan yang berwarna warni.
Kadang, ada juga yang menggunakan ubarampe berupa sego gurih atau nasi uduk, nasi asahan, nasi golong, apem, kolak, dan ketan.

2. Kembar Mayang
Kembar mayang ini berasal dari kata kembar dan mayang. Kembar berarti sama, sedangkan mayang artinya adalah bunga pohon jambe, atau ada juga yang menyebutnya sekar kalpataru dewandaru, sebagai lambang kebahagiaan dan juga keselamatan.
Setelah acara pernikahan selesai, kembar mayang biasanya akan dilabuh ke sungai atau laut, atau ada juga yang membuangnya di perempatan jalan. Maksud dari melabuh atau membuang kembar mayang adalah agar pengantin selalu ingat asal mereka hidup itu dari bapak dan ibu sebagai perantara Tuhan.
Kembar mayang terdiri dari beberapa barang.
§      Batang pisang, sekitar 2-3 potong yang digunakan untuk hiasan. Batang pisang ini biasanya diberi alas berupa tabung yang bahannya terbuat dari kuningan.
§      Bambu aur yang berfungsi sebagai penusuk atau sujen secukupnya.
§     Janur kuning, 4 lembar untuk tiap pelepah pisang yang digunakan.
§   Daun kemuning, daun pohon beringin yang ada rantingnya, daun apa-apa, daun andong, dan daun girang.
§      Nanas sebanyak 2 buah, yang digunakan adalah buah matang sama besar.
     Bunga Melati, mawar merah, mawar putih, bunga kanthil.

§    Kelapa muda dua buah, gunakan yang sudah dikupas kulitnya dan masih ada airnya. Bagian bawah kelapa dibuat rata agar tidak menggelinding sewaktu diletakkan.

3. Pasang Tuwuhan

Tuwuhan atau pasren biasanya akan dipasang di pintu masuk menuju ke tempat duduk pasangan pengantin. Tuwuhan ini biasanya terdiri dari berbagai macam tumbuhan yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
a. Janur
Janur memiliki makna agar nantinya pasangan pengantin memperoleh cahaya dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
b. Daun Kluwih
Maksud dari godhong kluwih atau daun kluwih adalah agar hajatan yang dilangsungkan tidak kekurangan suatu apapun. Bahkan, kalau bisa justru mendapatkan lebih atau luwih dari yang sudah direncanakan sebelumnya.
c. Daun Beringin Beserta Ranting
Daun beringin dimaksudkan sebagai ingin yang bermakna harapan atau keinginan yang didambakan pengantin dapat terwujud dengan mudah.
d. Daun Dadap Serep
Daun dadap serep ini yang dimaksudkan adalah kata rep, memiliki arti sejuk, dingin, damai, teduh, dan tenang tanpa ada gangguan.

e. Seuntai Padi (Pari Sewuli)
Pari sewuli ini melambangkan filosofi, semakin berisi semakin merunduk. Pengantin, nantinya diharapkan hidupnya semakin berbobot dan berkecukupan. Tapi, tidak lupa tetap rendah hati, ringan tangan dalam membantu sesama yang sedang membutuhkan.
f. Cengkir Gadhing
Cengkir gadhing atau air kelapa muda, atau biasa juga disebut banyu deganmelambangkan air yang suci dan bersih. Mempunyai makna cinta yang ada antara pengantin pria dan wanita tetap suci dan bersih.

g. Setundhun Gedang Raja Suluhan
Setundun gedang raja suluhan atau bahasa Indonesia-nya adalah satu tandan pisang raja bermakna harapan, semoga kedua pengantin nantinya memiliki sifat seperti raja hambeg para marta. Manusia yang mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan pribadi.

h. Tebu Wulung Watangan
Tebu wulung watangan atau batang tebu hitam ini melambangkan kemantapan hati, atau bahasa Jawa-nya anteping kalbu. Memiliki makna, jika memang sudah mantap menentukan pilihan sebagai suami istri, mereka tidak akan lirik-lirik kanan kiri.

i. Kembang lan Woh Kapas
Kembang dan buah kapas, bermakna harapan, agar nantinya kedua pengantin tidak kekurangan pangan, sandang, dan papan. Selalu pas dan berkecukupan, tetapi tidak pas-pasan.
j. Kembang Setaman Dibokor
Kembang setaman dibokor atau bunga setaman yang ditanam di air bokor memiliki makna, sebuah harapan agar kehidupan pengantin di masa depan selalu cerah bagai bunga yang ada di taman.
4. Siraman
Selanjutnya adalah tahanpan siraman, ubarampe atau barang-barang yang harus disiapkan ada banyak. Kamu harus menyediakan air bunga setaman, yaitu air yang diambil dari tujuh sumber mata air. Setelah itu, ditaburi menggunakan bunga seteman yang terdiri dari mawar, melati, dan juga kenanga.
Tahapan saat upacara siraman berlangsung adalah sebagai berikut.
§  Calon pengantin terlebih dahulu memohon restu kepada kedua orang tua nya.
§  Setelah itu, calon pengantin duduk di atas tikar yang terbuat dari pandan, yang merupakan tempat siraman.
§  Calon pengantin disiram oleh pinisepuh, orang tua pengantin, dan beberapa wakil yang sudah ditunjuk sebelumnya.
§  Terakhir, calon pengantin akan disiram air menggunakan kendi oleh bapak dan ibunya. Bagian yang disiram adalah muka, kepala, dan tubuh calon pengantin. Setelah air dalam kendi habis, kemudian dipecahkan kendinya dengan berkata “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku wadon.”

5. Adol Dhawet

Prosesi adol dhawet dilaksanakan setelah siraman. Prosesi ini dilakukan oleh kedua orang tua calon pengantin wanita. Ibu calon pengantin sebagai penjual, sedangkan bapak nya yang memegang payung untuk memayungi ibu.
Pembeli pada prosesi ini adalah para tahu yang menggunakan uang pecahan berupa genteng atau kreweng.
Upacara ini memiliki harapan agar, nantinya pada saat upacara panggih atau resepsi, banyak tamu dan juga rezeki yang datang.
6. Midodareni

Midodareni merupakan upacara pada malam sebelum akad nikah dilaksanakan. Kegiatannya adalah malam melepas masa lajang bagi kedua calon pengantin. Acara ini dilaksanakan di rumah calon pengantin wanita.
Acara ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa calon pengantin pria akan hadir saat akad nikah, dan sebagai bukti bahwa keluarga calon pengantin perempuan memang benar-benar sudah siap melakukan prosesi pernikahan esok hari.
Midodareni ini berasal dari kata widodareni atau bidadari, kemudian berubah kata menjadi midodareni yang berarti membuat calon pengantin tampak seperti bidadari.
Kalau dalam dunia pewayangan, calon pengantin pria dan wanita diibaratkan seperti Dewa Kumajaya dan Dewi Kumaratih. Kedua tokoh pewayangan yang memiliki ketampanan dan juga kecantikan.
Babak V
Babak V merupakan tahapan puncak acara pernikahan adat Jawa. Ada beberapa acara pada babak ini.
1. Ijab Qobul
 
Acara paling penting dalam upacara pernikahan adalah ijab qobul. Saat, ketika sepasang calon pengantin bersumpah di hadapan naib, yang juga disaksikan oleh wali, pinisepuh, dan orang tua dari pengantin serta beberapa tamu undangan.
Saat akad nikah atau ijab qobul, ibu dari kedua orang pengantin tidak memakai subang atau giwang. Maksud dari hal tersebut adalah, untuk memperlihatkan keprihatinan dua ibu tersebut, sehubungan dengan pernikahan anaknya, atau ngentasake anak.
2. Upacara Panggih
Upacara panggih ini terdiri dari beberapa tahapan acara.
a. Liron Kemnbar Mayang








Tahapan pertama ini adalah saling menukar kembar mayang antar pengatin. Maksud dari tahapan ini adalah untuk menyatukan cipta, rasa, serta karsa untuk bersama mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan.



b. Gantal
Gantal atau balang-balangan gantal yang merupakan kegiatan saling melempar gantal oleh masing-masing pengantin. Gantal merupakan daun sirih yang digulung kemudian diikat menggunakan benang putih. Tahapan ini memiliki makna harapan, semoga semua godaan akan hilang terkena lemparan gantal.
c. Ngidak Endhog
Ngidak endhog atau menginjak telur sampai pecah yang dilakukan pengantin pria. Maksudnya adalah sebagai simbol seksual bahwa kedua pengantin sudah pecah pamor-nya.

d. Pengantin Wanita Mencuci Kaki Pengantin Pria
Maksud dari pengantin wanita mencuci kaki pengantin pria dengan air bunga setaman adalah agar benih yang diturunkan bersih dari hal dan perbuatan yang kotor.
e. Minum Air Degan
Air degan atau air kelapa dianggap sebagai air suci, air hidup, dan air mani atau manikem.

f. Di-kepyok dengan Bunga Warna-Warni
Maksud dari tahapan ini adalah harapan, semoga keluarga yang akan dibangun kedua pengantin dapat berkembang dan bahagia lahir dan batin.
g. Masuk ke Pasangan
Makna dari tahapan ini bahwa kedua pengantin telah menjadi pasangan yang siap berkarya melaksanakan segala kewajiban.
h. Sindur
Sindur, atau kependekan dari isin mundur, atau bahasa Indonesia-nya pantang menyerah atau pantang mundur. Maksudnya adalah pasangan pengantin siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh semangat dan berani karena benar.
Setelah melalui tahapan upacara panggih, pengatin akan diantar untuk duduk di sasana riengga. Di tempat tersebut akan dilangsungkan tata upacara adat Jawa.
a. Timbangan
Acara timbangan adalah saat bapak pengantin wanita duduk di antara kedua pasang pengantin. Kaki kanan sang bapak diduduki pengantin pria, sedangkan kaki kiri diduduki pengantin wanita.
Ada dialog singkat antara bapak dan ibu dari pengantin wanita yang berisi sebuah pernyataan bawa masing-masing pengantin sudah seimbang.
b. Kacar-Kucur
Pengantin pria akan mengucurkan penghasilan kepada pengantin wanita yang dilambangkan dengan uang receh dan kelengkapannya. Maksud dari tahapan ini adalah pengantin pria akan bertanggung jawab dan memberi nafkah kepada keluarganya kelak.
c. Dulangan
Dulangan atau menyuapi, antara pengantin pria dan wanita saling menyuapi satu sama lain. Tahapan ini bermakna laku memadu kasih di antara kedua pengantin.
Dalam tahapan dulangan ini ada makna tutur adilinuwih atau seribu nasihat yang adiluhung, yang dilambangkan sembilan tumpeng dengan maknanya masingg-masing.
1.      Tumpeng Tunggarana, agar pasangan pengantin selalu ingat kepada yang memberi hidup.
2.      Tumpeng Puput, kedua pengantin berani untuk hidup mandiri.
3.      Tumpeng Bedhah Negara, bermakna bersatunya antara pria dan wanita.
4.      Tumpeng Sangga Langit, memiliki arti berbakti kepada kedua orang tua.
5.      Tumpeng Kidang Soka, yang memiliki makna menjadi besar dari kecil dahulu.
6.      Tumpeng Pangapit, suka dan duka merupakan wewenang dari Yang Maha Kuasa.
7.      Tumpeng Manggada, bermakna segala yang ada di dunia tidak ada yang abadi.
8.      Tumpeng Pangruwat, memiliki makna agar kedua menantu berbakti juga kepada mertua.
9.      Tumpeng Kesawa, merupakan tumpeng yang maknanya nasihat untuk rajin bekerja.

3. Sungkeman
 
Sungkeman adalah upacara untuk mengungkapkan bakti anak kepada kedua orang tua, serta memohon doa restu.
Upacara sungkeman dilakukan dengan berjongkok dengan sikap seperti menyembah, kemudian pengantin menyentuh lutut orang tua pengantin wanita. Diawali dengan pengantin wanita, baru kemudian diikuti dengan pengantin pria. Setelah itu, baru sungkeman kepada kedua orang tua pengantin pria.
Itu prosesi pernikahan dengan budaya jawa, seperti yang sudah saya lampau.
selamat membaca dan berdiskusi ya maaf tulisan copo dr blog tetangga dan diedit secukupnya..

















No comments:

Post a Comment